Apa itu AISC? apa kaitannya dengan Rangka Atap Baja Ringan?
AISC adalah singkatan dari American Institute of Steel Construction, sebuah lembaga institut teknik non profit untuk penggunaan struktur baja di industri konstruksi di Amerika.
Perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung di Indonesia saat ini mengacu pada peraturan yang paling baru yaitu SNI 03-1729-2002 yang menggunakan metode LRFD.
Peraturan tersebut mengadopsi peraturan dari Amerika diatas yaitu American Institute of Steel Construction - Load and Resistance Factor Design (AISC - LFRD). Peraturan perencanaan struktur baja terbaru di Indonesia tersebut menggantikan peraturan lama yang menggunakan desain tegangan ijin (Allowable Stress Design disingkat ASD)
Baja ringan dengan kelebihan yang dimilikinya terhadap baja konvensional juga didalam perhitungan strukturnya harus mengacu pada metode desain LFRD, sehingga kuda-kuda baja ringan yang didisain menjamin keamanan strukturnya.
Meskipun LRFD telah menggantikan metode ASD, namun para desainer perlu juga memahami kedua metode tersebut sehingga mengetahui mengapa metode LRFD dituangkan dalam peraturan SNI.
Berikut adalah tabel perbedaan metode ASD dan LRFD (saya lupa tempat mengutip tabelnya ☺..)
AISC adalah singkatan dari American Institute of Steel Construction, sebuah lembaga institut teknik non profit untuk penggunaan struktur baja di industri konstruksi di Amerika.
Perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung di Indonesia saat ini mengacu pada peraturan yang paling baru yaitu SNI 03-1729-2002 yang menggunakan metode LRFD.
Peraturan tersebut mengadopsi peraturan dari Amerika diatas yaitu American Institute of Steel Construction - Load and Resistance Factor Design (AISC - LFRD). Peraturan perencanaan struktur baja terbaru di Indonesia tersebut menggantikan peraturan lama yang menggunakan desain tegangan ijin (Allowable Stress Design disingkat ASD)
Baja ringan dengan kelebihan yang dimilikinya terhadap baja konvensional juga didalam perhitungan strukturnya harus mengacu pada metode desain LFRD, sehingga kuda-kuda baja ringan yang didisain menjamin keamanan strukturnya.
Meskipun LRFD telah menggantikan metode ASD, namun para desainer perlu juga memahami kedua metode tersebut sehingga mengetahui mengapa metode LRFD dituangkan dalam peraturan SNI.
Berikut adalah tabel perbedaan metode ASD dan LRFD (saya lupa tempat mengutip tabelnya ☺..)
Perbedann metode ASD dan LFRD
Nah sekarang sudah tambah tau kan mengapa SNI memakai metode pembebanan LFRD.
Buat calon pengguna jasa pemasangan baja ringan, ada baiknya menanyakan kepada aplikator, apakah menggunakan software dalam perencanaan rangka atap, dan menggunakan metode pembebanan apa softwarenya.
Kalo masih ada yang ditanyakan dan bisa saya jawab, silakan di comment ya
Salam Yukentruss
Harga dan Kualitas Anda yang Tentukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar